Tuesday, July 1, 2008

TAUSIYYAH SHEIKH ROHIMUDDIN BIN NAWAWI AL-BANTANI

TAUSIYYAH SHEIKH ROHIMUDDIN BIN NAWAWI AL-BANTANI:

QAIDAH KE (12) (ILMU TANPA AMAL SARANA TANPA TUJUAN) “Kemuliaan sesuatu adakalanya dengan sebab dzatnya, maka pencahariannya hanya kepada dzatnya; adakalanya karena manfaatnya, maka pencahariannya untuk mendapat manfaat darinya; dan adakalanya kerna keterkaitannya, maka faedahnya ada pada berhubungan dengan keterkaitannya. Maka ada yang berkata: (Ilmu tanpa amal sarana tanpa tujuan, sedang amal tanpa ilmu sebuah tindak dosa). Aqal itu lebih utama dari mengetahui, Mengetahui Allah adalah ilmu yang paling utama karena ilmu itu sangat agung. Ilmu untuk mengetahui dzatnya itu lebih afdol lagi, karena keistimewannya ada pada dzatnya, seperti ilmu haibah (takut kepada Allah) dan unus (rasa tentram bersama Allah) dan lainnya...

Barangsiapa yang dampak ilmunya tidak nampak pada amalnya maka ilmunya akan menjadi beban bukan faedah. Boleh jadi itu bukti bahwa dia tidak berilmu jika ilmu itu disyaratkan dengan adanya amal, meskipun merupakan masalah kesempurnaan. Fahamilah dan renungkan!!!.



QAIDAH KE (13). (FAEDAH SESUATU ITU TUJUAN EKSISTENSINYA) Faedah sesuatu merupakan tujuan eksistensinya. Dan memberikan faedahnya: adalah hakikat sesuatu itu pada permulaan atau akhir atau kedua-duanya. Seperti Tasawuf: adalah satu bidang ilmu yang bertujuan untuk memperbaiki hati dan menunggalkan Allah di dalam hati dari selainNYA. Ilmu Fiqih: untuk memperbaiki amal, memelihara peraturan, dan melahirkan hikmah hokum Islam. Ilmu Ushul: untuk merealisasikan keyakinan dengan dalil dan menghiasi iman dengan keyakinan. Ilmu Kedokteran: memelhara kesehatan badan. Dan Nahwu: untuk memelihara bahasa. Dan lain-lain. Fahamilah!!!.

QAIDAH KE (14). (KEUTAMAAN ILMU TASAWUF) Mengetahui faedah dan konsekwensi sesuatu itu sebuah motif untuk berusaha keras mencari dan mendapatkannya karena keinginan itu sangat begantung kepada sesuatu yang memberikan faedah, hal itu jika setuju, jika tidak maka sebaliknya. Benar orang berkata bahwa kemuliaan sesuatu itu dapat disebabkan dari kemuliaan keterkaitannya. Sedang tidak ada yang lebih mulia dari keterkaitan ilmu tasawuf, kerana landasan ilmu ini adalah takut kepada Allah sebagai konsekwensi dari ma’rifat serta perrmulaan mengikuti perintahNYA. Dan tujuannya adalah meng-Esakan Allah di dalam hati.

Oleh karena itu Imam Al Junedi ra berkata: “Jika aku tahu bahwa di kolong langit ada yang lebih mulia dari ilmu yang kita bicarakan bersama sahabat-sahabat kita ini (tasawuf) maka aku pasti mendatanginya”. Sekian dan semoga jelas!!!

No comments: